Palestina, Ketika Rintik Hujan
Rintik hujan terseok-seok menyeret kaki luka parah dari kota Tuhan
yang ditinggal para pemuja untuk berperang, "terlalu dinginkah dunia ini untuk disapa"?
lokan dan kepiting merangkak ke tenggorokan Jerussalem yang sepi.
bila malam datang, siapa berjanji esok fajar akan datang membawa sepotong Tuhan dari kematian.
Musa tersesat diburu Firaun, menyeret kafilah tuhan yang hilang, suaranya mengam,
"kenapa lelaki tua itu hanya menunggu di kornea mata anak-anak membeku mati?"
Debu hitam kota Gaza dan Kristal garam Laut Merah di kusut rambut ikalmu perlahan melayang keranting zaitun, menunggu tangan mungilmu melambai dari pintu surga.
Ah..., surga yang jauh....
aku tidak mau mendamba surga setelah mati,
aku akan menata taman mungil (surga) yang akan ku bawa mati
.::Ziarah Abadi
Jumat, 20 Maret 2009
"Palestina, Ketika Rintik Hujan"
Abdi Akbar
Pengurus Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya
di
Jumat, Maret 20, 2009
Tidak ada komentar:
Langganan:
Postingan (Atom)